saat termenung
54 tahun lamanya
sayembara puisi duka tercoret
mengikis sisa - sisa tabah
menghakis kudrat
yang selama ini mengekang amarah
MARHAEN di lembah hina
semakin mual cemuhan durjana
sang penZALIM kuku besi
merobek jiwa
merantai suara
mencabar rasa
seusia 54 tahun merdeka
kononnya
bara sabar kian malap
menanti saat ia terpadam
lantas bersaksilah
andai saat itu tiba
maka tembok byzantine tak terdaya
missisipi berderai
menyembah sengsara
MARHAEN hina tak mampu disuap
tipu helah luncai
nan durjana
setelah arakian lamanya
nyalaan sabar dan tabar
tersiram
dek air pendustaan
maka andai tika itu
bara menjadi ABU
ayuh bersaksilah sekaliannya
akan runtuh empayar puaka
pemerinth ZALIM nan celaka
berdepan jiwa raga
malah segala
aku MARHAEN hina
akan kukerah segala keringat
nan kudrat
untuk dibayar segala
kebobrokan celaka
demi kelak
sejahtera di mahsyar hendak Nya
* puisi spontan, nukilan perasaan khas untuk sekalian MARHAEN yang sekian lama memendam rasa, menantikan saat, KEADILAN dan KEBENARAN terlaksana
No comments:
Post a Comment